16 Aug

FEB UMLA Gelar Sekolah BUMDes

LAMONGAN, Radar Lamongan – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) menyelenggarakan program Sekolah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk Pengelolaan Keuangan pada 22 Desember.
Kegiatan tersebut digelar di Kecamatan Karanggeneng dan Paciran. Dalam kesempatan yang sama, Tim Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) juga memberikan hibah berupa laptop sekaligus program aplikasi laporan keuangan untuk BUMDes.
Rektor UMLA, Dr Aziz Alimul Hidayat, S.Kep, mengatakan, sebagai lembaga pendidikan tinggi, UMLA harus mengambil peran ikut serta dalam memajukan dan meningkatkan kehidupan masyarakat desa. UMLA juga harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membantu menyelesaikan problem-problem yang dihadapi oleh desa.
‘’Program pengabdian yang dilakukan harus terintegrasi dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. Sehingga para dosen dan mahasiswa tidak hanya berhenti di penelitian saja. Penelitian dan pengabdian yang dilakukan harus dapat memberikan pemecahan masalah yang dihadapi oleh pemerintah desa”, paparnya.
UMLA termasuk perguruan tinggi yang mendapatkan dana hibah program penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian perguruan tinggi swasta tahun 2021. Program studi (prodi) Akuntansi FEB UMLA, sebagai salah satu Tim Pengabmas, telah menyelenggarakan Sekolah BUMDes Untuk Pengelolaan Keuangan. Ketua Tim Pengabmas, Haryanto menerangkan, tujuan Tim Pengabmas sebagai program percepatan hilirisasi penelitian dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pengelola BUMDesa dalam mengelola maupun manajemen keuangan di lembaga tersebut. Supaya dapat memaksimalkan PAD (pendapatan asli desa).
‘’Ke depan pemerintah desa juga dituntut untuk mandiri, kreatif, dan inovatif dalam mengelola segala potensi kekayaan yang dimiliki,’’ terangnya.
Dia melanjutkan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen prodi Akuntansi, Amrizal dan Ninik, dana desa (DD) yang diperoleh pemerintah desa dapat digunakan untuk menggali potensi sumber-sumber pendapatan melalui BUMDes. Sehingga akan berdampak pada peningkatan PAD. Namun sampai saat ini sumbangan BUMDes untuk PAD ternyata masih sangat minim.
‘’Sehingga perlu ditingkatkan dan diperbaiki manajemen BUMDes-nya,’’ imbuhnya.
Sekolah BUMDes tersebut diikuti 54 direktur dan bendahara dari 27 BUMDes yang ada di Kecamatan Karanggeneng dan Paciran. Haryanto menuturkan, kegiatan ini tidak akan berhenti di sesi pelatihan.
‘’Tim Pengabmas akan tetap mendampingi dan memastikan bahwa para pengelola BUMDes mampu melakukan manajemen serta pengelolaan keuangan dengan baik sesuai dengan peraturan yang ada,’’ tuturnya.
BUMDes yang terlibat sangat mengapresiasi program yang diinisiasi oleh FEB UMLA. Salah satu pengurus BUMDes Tunggul, Kecamatan Paciran, Yasin, menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya Sekolah BUMDes.
‘’Kita akui bahwa latar belakang kita buka orang ekonomi atau akuntansi. Sehingga kita kerap kesulitan saat dituntut untuk membuat laporan keuangan yang sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan adanya kegiatan ini dan pendampingan yang dilakukan oleh UMLA sangat membantu. Dan kami sangat berterima kasih. Semoga kita bisa bersama-sama membangun Indonesia dari desa,’’ katanya.

 

Editor: M. Yusuf Purwanto

 

Related Posts